selamat datang di blog saya

Jumat, 23 November 2012

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan


1. Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif.

A.     Pengertian Masyarakat
          Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian interaksi adalah antara individu-individu  yang berada dalam kelompok tersebut. Dan masyarakat sangatlah membutuhkan masyarakat satu dan masyarakat lainnya.

Menurut R. Linton masyarakat adalah:
Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan bats batas tertentu.
B. Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai suatu Masyarakat apabila memiliki:
1.      Pemikiran
2.      Perasaan
3.      .sistem dan aturan yang sama
4.      Merupakan satu kesatuan yang hidup bersama dalam rentan waktu yang relatif lama

C.     Pengertian Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering juga disebut (urban community). Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya dan ciri-ciri kehidupannya.


D.    Tipe-Tipe Masyarakat

Tipe-Tipe masyarakat terbagi menjadi 2 kelompom yaitu:

1.      Masyarakat Kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena adanya kepentingan dan kepercayaan terhadap sesuatu. Contohnya: kongsi perekonomian dan masyarakat yang masih mempercayai persembah kepada nenek moyang mereka dan sebagainya.

2.      Masyarakat Nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, Contohnya: gerombolan, suku, kelompok dan sebagainya.

E.     Ciri-Ciri Masyarakat Perkotaan

Ada beberapa ciri ciri yang sangat menonjol pada masyarakat yaitu:

1.      Pembagian yang waktu  sangat teliti karena untuk dapat mengejar atau memenuhi kebutuhan masing-masing individu.
2.       Interaksi yang terjadi di masyarakat perkotaan lebih sering terjadi  berdasarkan faktor kepentingan bukan faktor pribadi.
3.      Perubahan sosial sangatlah nyata tampak di kota-kota, sebab kota biasanya sangat terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
4.      Kehidupan beragama di perkotaan lebih berkurang dibandingkan dengan masyarakat pedesaan, karena mereka sangat sibuk mengejar dan memenuhi kebutuhan individu.
5.      Masyarakat perkotaan biasanya hidup sendiri atau individual, beda dibandingkan masyarakat pedesaan yang membutuhkan anggota masyarakat lainnya.
6.      Pembagian waktu kerja warga-warga kota lebih tegas dan mempunyai batasan batasan yang nyata.

F.      Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Masyarakat Perkotaan:

- Memiliki perilaku heterogen
- Berperilaku individualisme
- Birokasi fungsional dan nilai-nilai sekular
- Mobilitas sosial yang tinggi, sehingga dinamik
- perilaku yang berorientasi pada rasional dan fungsi

Masyarakat Pedesaan:

- memiliki perilaku homogen
- berperilaku kolektivitasme
- banyak ritual dan nilai-nilai saklar yang dianut
- isolasi sosial, sehingga statik
- perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status

G.    Hubungan Perkotaan dan Pedesaan

Masyarakat perkotaan dan pedesaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lainnya. Bahkan dalam keadaan yang biasa keduanya terdapat hubungan yang bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota sangat tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan wargannya akan bahan-bahan makanan seperti beras,daging,ikan dan sayur mayur.
Sementara itu kota juga menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang orang desa seperti alat, obat-obatan pembasmi hama pertanian,bahan-bahan pakaian, Dan lainnya. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa misalnya saja tenaga medis dan kesehatan, namun pekerjaan ini tidak dapat dilakukan seorang diri.

H.    Aspek Positif dan Aspek Negatif

1. Aspek positif interaksi perkotaan dan pedesaan:

A. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan suatu desa
B. Pengetahuan penduduk desa bertambah karena adanya sistem teknologi
C. Meningkatkan hubungan sosial antara perkotaan dan pedesaan dengan adanya kemudahan sarana transportasi.

     2. Aspek negatif interaksi perkotaan dan pedesaan :

A. Muncul permasalahn baru banyaknya pengangguran,kejahatan,masalah pangan.
B. Daya tarik kota dalam berbagai bidang yang menyebabkan tenaga potensial didesa sangat kurang
C. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa itu sendiri.


I.       Unsur-Unsur Perkotaan
Secara umum untuk dapat dikenal bahwa lingkungan perkotaan, memiliki 5 unsur yang meliputi:
1.      Wisma       : yang artinya untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya
2.      Karya        : yang artinya untuk penyediaan lapangan pekerjaan
3.      Marga        : yang artinya untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi
4.      Suka          : yang artinya untuk fasilitas hiburan,kesenian,rekreasi,kebudayaan
5.      Penyempurana : yang artinya untuk fasilitas keagamaan,perkuburan,pendidikan


J.       Fungsi External Kota

1.      Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
2.      Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
A. Produksi barang dan jasa
B. Terminal dan distribusi barang dan jasa.
3.      Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.
4.      Simpul komunikasi regional/global
5.      Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu


K.    Pengertian Desa

Yang dimaksud desa menurut Sutardjo Kartodikusuma adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Sedangkan menurut Paul H. Landis Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :

a) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
b) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.


L.     Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
1.      Memahami pergantian musim yang berkaitan dengan masa panen dan masa tanam
2.      Suka kemitraan dengan menganggap siapa saja sebagai saudara dan wajib dijamu bila berkunjung ke rumah
3.      Memiliki toleransi yang sangat tinggi dalam memaafkan dan memaklumi setiap kesalahan orang lain
4.      Memiliki pertimbangan dan perhitungan Relijius dalam setiap agenda kegiatan
5.      Menjunjung kebersamaan dalam bentuk gotong royong


M.   Macam-Macam Gotong-royong
Gotong royong adalah suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.Gotong royong itu sendiri sudah  menjadi dasar Filsafat bangsa Indonesia.
Contohnya seperti dari Gotong-royong :
1.Membersihkan lingkungan bersama.
2.Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan.
3.Bahu membahu dalam pembangunan desa.


N.    Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai  masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem. Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.

O.    Macam-Macam Gejala Masyarakat
Masyarakat pedesaan mengenal berbagai macam gejala sosial, yaitu:
1.      Kontraversi (Pertentangan) : pertentangan ini dapat disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan ,para ahli ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
2.      Kompetisi (Persiapan) : masyarakat pedesaan adalah manusia yang biasanya mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu persaingan ada yang positif dan negatif.
3.      Konflik (pertengkaran) : pertengkarang yang sering terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga  dan sering menjalar ke luar rumah tangga.

P.      Sistem Budaya Petani Indonesia
Sejarah perjuangan hidup umat manusia hanya akan bermuara pada dua latar belakang budaya, budaya petani (bertani, berternak dan menangkap ikan sebagai nelayan) dan budaya pedagang. Indonesia secara sadar mentransformasi budaya petani ke dalam budaya industri. Dan budaya itu pula yang menjiwai budaya industrinya. Apa dan bagaimana “budaya petani” dan “budaya pedagang” dapat tergambar dalam kisah sederhana.

Q.    Unsur-Unsur Desa
Desa mempunyai unsur unsur sebagai berikut:
1.      Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan,kepadatan,persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat
2.      Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis
3.      Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.

R.     Fungsi-Fungsi Desa
Desa memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1.      Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.      Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
3.      Desa sebagai hiterland dalam kata lain pemasok kebutuhan bagi kota
4.      Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota.



Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

A.    Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya. Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :

1.      Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
2.      Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
3.      Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
4.      Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
5.      Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
6.      Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
7.      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
8.      Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang


B.     Pengertian dari Diskriminasi dan Ethnosentrisme

Diskriminasi adalah perlakuan terhadap orang atau kelompok yang didasarkan pada golongan atau kategori tertentu. Sementara itu dalam pengertian lain diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasakan pada gender, ras, agama, umur, atau karakteristik yang lain.
Ethnosentrisme adalah anggapan suatu bangsa atau ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa atau ras lain kurang baik dimata mereka.


C.     Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Ketegangan Dalam masyarakat

Konflik mengandung pengertian bahwa tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasanya dibayangkan oleh orang lain dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Dalam hal ini terdapat 3 elemen dasar dari situasi konflik:
1.      Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan.
2.      Terdapat dua atau lebih bagian yang terlibat dalam konflik
3.    Memiliki perbedaan yang tajam dalam, kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.

Konflik itu sendiri dapat terjadi pada lingkungan yang:
1.      Pada taraf masyarakat
2.      Pada taraf kelompok
3.      Pada taraf didalam diri sendiri

Berikut ini adalah cara pemecahan masalahnya:
1.      Elimination
2.      Subjugation atau Domination
3.      Majority Rule
4.      Minority Consent
5.      Compromise
6.      Integration


D.    Golongan-Golongan Yang Berbeda dan Integrasi Sosial

1.      Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Kesatuan Republik Indonesia. aspek dari kemasyarakatan adalah:
- Suku Bangsa san Kebudayaannya
- Agama
- Bahasa
- Nation Indonesia

2.      Integrasi
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdek ialah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. mereka dapat hidup serasi berdampingan seperti yang tertulis pada Lambang Negara yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", yang memiliki makna "berbeda-beda tetapi tetap merupakan kesatuan". 

3.      Integrasi Sosial
Diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, dan lembaga masyarakat secara keseluruhan. Ini akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.

4.      Integrasi Nasional
merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi berbeda dan latar belakang sosio-kultural nation state berbeda pula, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan. Beberapa permasalahan Integrasi Nasional:
- Perbedaan Ideologi
- Kondisi masyarakat yang majemuk
- Masalah territorial daerah yang berjarak cukup jauh
- Pertumbuhan partai politik

E.     Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasa secara nasional.