Game adalah aktivitas yang dilakukan
untuk fun atau menyenangkan yang memiliki aturan sehingga ada yang
menang dan ada yang kalah. Selain itu, game membawa arti sebuah
kontes, fisik atau mental, menurut aturan tertentu, untuk hiburan, rekreasi,
atau untuk menang taruhan. Game online adalah sebuah game atau
permainan yang dimainkan secara online via internet, bisa menggunakan
PC (personal computer) atau konsul gamebiasa seperti PS2, X-Box, dan lain
sebagainya. Jenis game seperti inilah yang sedang marak saat ini.
Perkembangan game online sendiri tidak lepas
juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer.
Populernya game online itu sendiri merupakan cerminan dari pesatnya
jaringan komputer yang dahulunya berskala kecil (small local network) sampai
menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Hal ini menjadikan
semakin banyak orang yang kecanduan internet, termasuk kalangan anak-anak
hingga remaja. Menurut sebuah penelitian (Universitas Sumatera Utara, 2011),
kecanduan gamebisa membuat seorang anak seakan-akan tidak ada hal yang
ingin dikerjakan selain bermain game. Seolah-olah, game ini
adalah hidupnya. Hal semacam ini sangat riskan bagi perkembangan si anak yang
perjalanan hidupnya masih panjang. Ruu (2012) mengemukakan bahwa anak yang
gemar bermain game online adalah anak yang sangat menyukai tantangan.
Anak-anak ini cenderung tidak menyukai rangsangan yang daya tariknya lemah,
monoton, dan tidak menantang. Hal ini setidaknya berakibat pada proses belajar
akademis. Anak menjadi malas belajar atau sering membolos sekolah hanya untuk
bermain game.
Seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar kebanyakan
sangat menyukai bermain. Mereka masih sangat menikmati masa anak-anaknya,
belajar bersosialisasi, dan bermain untuk mengetahui hal-hal yang menurutnya
baru. Pada masa ini seorang anak mudah terpengaruh oleh lingkungan mereka,
termasuk terpengaruh dengan permainan-permainan yang dilakukan
secara online atau lewat internet. Anak-anak ini banyak yang sampai
lupa diri jika sudah bermain game online. Mereka sampai tidak menghiraukan
lingkungan sekitarnya. Mereka seperti memiliki dunia sendiri saat
bermain game online. Pusat fokus mereka terpacu pada tokoh yang mereka
mainkan di game tersebut. Mereka seperti sudah kecanduan game
online. Ini karena game online banyak yang memakai sistem jenis
permainan petualangan yang menyebabkan permainan seperti tidak bisa terputus. Selain
itu di masa yang sudah serba canggih ini, anak-anak kecil sudah melupakan
permainan tradisional yang lebih menyenangkan. Padahal, permainan tradisional
justru lebih mendidik dan lebih mengajarkan nilai-nilai sikap terpuji. Tidak
seperti game-gameyang beredar sekarang yang lebih memperlihatkan
kekerasan. Hal ini tidak baik untuk anak-anak karena akan mengajarkan
nilai-nilai kekerasan.
Pengaruh Game Online terhadap
Perkembangan Anak
Satu-satunya
pengaruh yang diakibatkan dari game online adalah kecanduan
terhadap game online itu sendiri. Karakteristik kecanduan cenderung
progresif dan seperti siklus. Universitas Sumatera Utara (2012) menyebutkan
indikator dari individu yang mengalami kecanduan terhadap game, yaitu sebagai
berikut.
·
Cemas, frustasi, dan marah ketika tidak
melakukan permainan.
·
Perasaan bersalah ketika bermain.
·
Terus melakukan meskipun sudah tidak
menikmati lagi.
·
Teman atau keluarga mulai berpendapat ada
sesuatu yang tidak beres dengan individu karena game.
·
Masalah dalam kehidupan sosial, misalnya
dalam bersosialisasi dengan orang lain.
·
Masalah dalam hal finansial, karena game
online membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Akhirnya, game pun mulai dianggap sesuatu
yang addict. Para gamersmampu duduk berlama-lama
demi game dan bertahan di sana tanpa menginginkan suatu gangguan yang
mampu memecah konsentrasinya dalam bermain game onlinetersebut.
Beberapa gamers yang addicted dengan game
online ini menghabiskan waktu sia-sia demi game tersebut dan
bersedia untuk tidak mandi, makan, apalagi untuk bekerja serta melaksanakan
tugas yang merupakan kewajibannya. Oleh karena itu, sebagian orang tua pun
mulai resah jika anaknya mulai mengetahui tentang game online. Walau
mungkin masih ada dampak positif yang dapat diambil dari game online,
seperti mengajarkan anak untuk bermain strategi.
Dampak Game Online terhadap
Perkembangan Anak
Game online selalu diyakini memberikan pengaruh
negatif kepada para pemainnya. Hal ini terutama karena sebagian
besar game yang adiktif dan biasanya tentang kekerasan pertempuran
dan berkelahi. Mayoritas orang tua dan media berpikir dan percaya bahwa permainan
merusakkan otak anak-anak dan mempromosikan kekerasan di antara mereka. Namun,
banyak psikolog, pakar anak, dan para ilmuwan percaya bahwa permainan ini
sebenarnya bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Jadi, dapat disingkatkan
bahwa terdapat dampak positif dan negatif bermain game
online terhadap para gamers-nya.
Dampak positif game online adalah
sebagai berikut:
·
Pemecahan masalah dan logika.
·
Perhatian dan motivasi yang lebih.
·
Koordinasi tangan-tangan, motorik, dan
kemampuan spasial.
·
Mengajar anak-anak sumber daya dan manajemen
keterampilan.
·
Membuat analisa dan keputusan yang tepat.
·
Berpikir secara mendalam.
·
Kerja tim dan kerja sama ketika bermain
dengan orang lain.
·
Simulasi, dunia nyata keterampilan.
Dampak
negatif game online adalah sebagai berikut:
·
Menimbulkan efek ketagihan, yang berakibat
melalaikan kehidupan nyata.
·
Kehidupan real menjadi berantakan,
seperti nilai pelajaran dan tugas kampus.
·
Membuat orang menjadi bodoh.
·
Membuat orang terisolisir dengan lingkungan
sekitar.
·
Mengganggu kesehatan.
·
Jika terlalu sering akan menimbulkan pengaruh
psikologis.
·
Pemborosan jika game online telah
menjadi candu.
Solusi
yang Dapat Diberikan untuk Mengatasi Dampak Game Online terhadap
Perkembangan Anak
Seorang
anak yang sudah kecanduan cenderung lebih susah diatur dan bahkan tidak mau
sekolah hanya karena ingin main game. Peran orangtua sangatlah penting
agar anak tidak kecanduan lebih parah lagi. Kecanduan game pada anak
memang agak sulit untuk dihilangkan. Karenanya perlu trik atau cara khusus agar
kecanduan game pada anak bisa diatasi. Berikut beberapa cara untuk
mengatasi anak yang kecanduan game online.
1. Pengawasan terhadap Perilaku Anak
Jika
sudah merasakan bahwa si anak mulai kecanduan game online, sebaiknya
segera larang si anak untuk bermain game online. Agar lebih aman, orangtua
perlu mengawasi kegiatan yang dilakukan anak setiap hari.
2. Menyimpan Semua Alat yang Digunakan untuk
Bermain Game Online
Orangtua
harus tegas kepada anak agar si anak tidak kecanduan main game. Segera
sita peralatan yang sering digunakan anak untuk main game dan biarkan
anak bersosialisasi dengan teman-temannya di luar. Ini sangat baik untuk
perkembangan mentalnya.
3. Memberi Jadwal Bermain untuk Anak
Jika
orangtua tidak tega menyita semua mainannya, orangtua bisa memberikannya peraturan.
Cobalah untuk membuat jadwal kapan waktunya belajar dan bermain game
online. Tentunya ini akan mendidik anak untuk disiplin dan dijamin tidak akan
kecanduan game online lagi. Tapi, pengawasan orangtua tetap sangat
berpengaruh pada tingkat kesuksesan cara ini. Jadi terus awasi si anak.
4. Menyempatkan Bermain Bersama Anak
Orangtua
harus mencoba menghabiskan sebagian waktu untuk bermain dan bercanda bersama
anak. Berusaha menjadi orangtua dan teman yang baik untuk si anak. Dengan
begitu si anak perlahan akan melupakan game online-nya dan lebih memilih
bermain bersama orangtua.
5. Jangan Beri Uang Jajan Lebih pada Anak
Sekarang
banyak sekali warnet yang menyediakan aplikasi untuk bermaingame online.
Karenanya bisa saja si anak memilih bermain di warnet setelah orangtua
melarangnya bermain game online di rumah. Agar hal ini tidak terjadi,
lebih baik jangan beri si anak uang jajan lebih agar dia tidak bisa pergi ke
warnet.
Sumber Referensi: